Senin, 13 Februari 2012

Cara Setting Universal TV Remote CHUNGHOP RM-168GS

Universal TV Remote CHUNGHOP RM-168GS

Pada saat pembelian remot ini disertakan pula dua lembar kertas yang berisi petunjuk cara setting remot dan kode remotnya.
Dan cara setting remot ini cukup mudah dan komplit, karena kita diberikan 4 pilihan cara settingnya, yaitu:

A. Dengan memasukan kode untuk mencari model atau merk yang sesuai.

  1. Nyalakan TV, dan cari kode yang sesuai dengan merk tv pada kertas yang berisikan kode (manual kode), atau bisa di lihat di Kode Remote CHUNGHOP RM-168GS
  2. Tekan dan tahan terus tombol "S" (Set) yang ada paling atas sebelah kiri sampai lampu LED menyala.
  3. Masukan kode 3 angka seri pertama yang sesuai dengan merk TV, misal merknya ADVANCE kodenya104.
  4. Lampu LED masih bersinar (tidak seperti remot serbaguna yang lain yang otomatis padam setelah memasukan 3 angka), kemudian tekan tombol bukan angka untuk memeriksa apakah remot ini sudah berjalan normal atau belum.
  5. Kalau normal tekan tombol "S" (Set) dan LED akan padam. Selesai pengaturannya.
* Kalau tidak normal, silahkan untuk mengulangi langkah ke 3 dengan kode selanjutnya misal 369 dan seterusnya dalam posisi LED menyala.

B. Cara stabil untuk mencari model yang sesuai dengan cara manual.
  1. Nyalakan TV dan arahkan remot tepat ke TV.
  2. Tekan dan tahan tombol "S" sampai LED menyala.
  3. Tekan tombol "Vol+" (volume+) sekali, perhatikan TV adakah menunjukan tanda volume TV, kalau tidak ulangi lagi langkah ke 3 ini.
  4. Setelah menunjukan tanda volume TV, tekan tombol bukan volume untuk memeriksa apakah remot berjalan normal, misal dengan menekan tombol angka.
  5. Kalau normal, tekan tombol "S" untuk mengakhiri pengaturan.
* Kalau tidak, silakan terus tekan tombol volume+ seperti pada langkah ke 3.

C. Pola pencarian merk poin-to-point.
  1. Mencari tanda merk yang sesuai dengan merk TV, misal AKARI "1", atau DIGITEC "4". Kemudian nyalakan TV dan arahkan remot ke TV.
  2. Tekan tombol "tanda merk" yang sesuai dengan merk TV sekitar 6 detik misal merk TVnya AKARI tekan terus tombol angka "1", dan LED akan menyala berkedip, jangan dulu melepaskan tombolnya. Setelah menunjukan tanda volume TV pada layar TV, lepaskan tombol.
  3. Periksa apakah remot berjalan normal atau tidak, misal dengan menekan tombol angka atau menu. kalau normal, selesai pengaturan.
* Kalau tidak, silahkan ulangi langkah ke 2.

Dan inilah Daftar tanda merknya:


Daftar Tanda Merk TV
Merk TV Tanda Merk
SUMO
0
AKARI
1
BAZOOKE
2
DETRON
3
DIGITEC
4
FUJITEC
5
INDOTEC
6
JVC
7
LG
8
POLYTEC
9
POLYTRON
--/-
TOSHIBA
Review (tanda panah dibawah 9)
CHANGHONG
SLEEP
HISENSE
NORMAL
KONKA
SOUND
PANDA
SYSTEM
SKYWORTH
OK
TCL
NICAM
GREATWALL
DISPLAY
SHANGHAI
PiP
THOMSON
VIDEO
SAMSUNG
AUDIO
CRYSTAL
SWAP
SONY
PRESET



D. Pola mencari otomatis dengan tombol tunggal.
  1. Nyalakan TV, kemudian arahkan remot ke TV.
  2. Tekan dan tahan tombol "S" (Set) kira-kira 6 detik sampai LED menyala berkedip cepat dan segera lepaskan tombol, maka LED akan menyala berkedip agak lambat, dan ini masuk ke dalam status mencari otomatis.
  3. Ketika chanel TV beralih, segera tekan tombol "S" (Set).
  4. Periksa remot bekerja normal atau tidak. Kalau normal, selesai pengaturan.
* Kalau tidak, ulangi lagi dari langkah ke dua.
untuk melihat kodenya silahkan klik disini atau disini.

Sekian semoga bermanfaat.

sumber http://rifafaelectronic.blogspot.com


Polytron tipe PN 14123 ML

TV Polytron 14 inc seri PN14123ML ini begitu datang menurut si empunya tidak mau start /susah menyala.
Kerusakan Polytron ini tidak mau start ( hanya standbay ) .
Kubuka Cassingnya ,colikin listrik ternyata langsung nyala begitu dipencet tompol prog..
Aku matikan +- 10menit dicoba lagi ternyata nggak mau start.
setelah dibolak balik ternyata masalahnya ada pada Capasitor catu driver horisontal 47uF/60V. Pada PCB tertulis tegangan 50V. Begitu aku ganti dengan 100uF/100V....TV Polytron 14 inc seri PN14123ML langsung start alias nyala.


 Capasitor dari penampakan masih utuh, cuma bila diukur berkurang kapasitasnya.

Dioda

13 November 2009
by mandor tempe
gambar dioda
Komponen kecil ini sering kita jumpai dalam rangkaian elektronika. Berbagai fungsi elektronika memanfaatkan komponen ini. Dioda termasuk komponen aktif terbuat dari bahan semikonduktor yang bersifat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda adalah sambungan semikonduktor P (Positif) dan N (Negatif) pada masing-masing sisinya. Dengan struktur demikian arus hanya dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N. Dioda disebut sebagai komponen aktif karena membutuhkan pemicu untuk bisa mengalirkan arus. Secara awam, dioda akan bekerja jika ada syarat yang dibutuhkan untuk bekerja. Dalam hal ini dioda membutuhkan tegangan 0.5V untuk dioda yang terbuat dari bahan Germanium, atau 0.7V untuk dioda yang terbuat dari bahan silikon sebagai pemicu agar dioda bisa mengalirkan arus dari P ke N. Jika tegangan belum mencapai 0.7V dioda tidak akan mengalirkan arus apapun.

Struktur Dioda
struktur Dioda
Gambar struktur di atas menunjukkan sambungan semikonduktor PN, pada bagian sambungan terdapat sebagian area yang ternetralkan yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron artinya elektron pada sisi N melompat sebagian ke sisi P sehingga area tersebut menjadi area ternetralkan. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat elektron-elektron yang siap untuk bebas.
Dioda dengan bias positif
bias maju
Jika dioda diberi bias positif (forward bias), dengan kata lain memberi tegangan potensial sisi P lebih besar dari sisi N, maka elektron dari sisi N akan tergerak untuk mengisi hole di sisi P. Setelah elektron bergerak meninggalkan tempatnya mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N. Terbentuknya hole hasil dari perpindahan elektron ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N. Dioda pada umumnya terbuat dari bahan silikon yang mempunyai tegangan pemicu sebesar 0.7V, tegangan ini dalam teori di atas adalah tegangan minimum yang diperlukan agar elektron bisa melompat mengisi hole melalui area penetralan (depletion layer).
Apakah yang terjadi jika dioda diberikan bias mundur (reverse bias) dengan cara polaritas tegangan dibalik. Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Dioda dengan bias negatif
bias mundur
Di dalam dioda tidak akan terjadi atau sulit sekali terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Grafik arus dioda
tegangan VS arus
Tegangan dan arus dapat digambarkan dalam grafik berikut. Untuk tegangan positif, arus akan mengalir pada tegangan pemicu berapapun nilai arus yang dihantarkan. Sebaliknya untuk tegangan negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus namun ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.
Ada beberapa macam dioda yang dikembangkan dari teori di atas, berikut yang bisa saya jelaskan.
macam-macam dioda
Dioda Zener
Fenomena tegangan breakdown dioda ini menginspirasi pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener. Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya. Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah tegangan Zener.
rangkaian Zener
Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan arus akan mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.
LED
Salah satu varian dari dioda adalah LED atau Light Emiting Diode, merupakan komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi setelah dilakukan penelitian ditemukan bahwa elektron yang melompat sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih efisien dengan hanya mengeluarkan cahaya saja. Untuk mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor sambungan dioda, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang berbeda pula.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:
* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) – merah dan inframerah
* Gallium Aluminium Phosphide – hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) – merah, oranye-merah, oranye, dan kuning
* Gallium Nitride (GaN) – hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) – merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) – biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) – hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide – oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau
* Silicon Carbide (SiC) – biru
* Diamond (C) – ultraviolet
* Silicon (Si) – biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) – biru
LED biru dan putih
LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir di Nichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk menciptakan cahaya putih.
LED dengan cahaya putih sekarang ini mayoritas dibuat dengan cara melapisi substrat galium nitrida (GaN) dengan fosfor kuning. Karena warna kuning merangsang penerima warna merah dan hijau di mata manusia, kombinasi antara warna kuning dari fosfor dan warna biru dari substrat akan memberikan kesan warna putih bagi mata manusia. LED putih juga dapat dibuat dengan cara melapisi fosfor biru, merah dan hijau di substrat ultraviolet dekat yang lebih kurang sama dengan cara kerja lampu fluoresence.
Dioda foto
Dioda foto juga merupakan pengembangan dari struktur sambungan dioda. Dioda ini dirancang dengan karakteristik sensitif terhadap frekuensi cahaya yang diterimanya. Dioda ini menggunakan pemicu frekuensi cahaya agar bisa mengalirkan arus. Untuk aplikasinya dipakai sebagai sensor penangkap sinyal.
Dioda Varactor
Komponen kapasitor adalah komponen pasif yang nilainya statis, dengan ditemukannya teknologi dioda maka pengembangannya adalah membuat komponen kapasitor yang aktif terhadap tegangan yang diberikan, terbetuklah dioda varactor. Dioda ini akan berubah menjadi kapasitor dengan nilai kapasitansi tergantung dari tegangan yang diberikan. Komponen ini sangat penting dalam desain rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi yang membutuhkan nilai kapasitansi aktif seperti rangkaian oscilator. Kapasitansi ditentukan oleh nilai tegangan yang diterima sehingga bisa ditetapkan pula frekuensi yang akan dilewatkan.
SCR (Silicon controlled rectifier)
Komponen ini mempunyai dasar sambungan seperti dioda namun untuk mengalirkan arus diperlukan arus trigger yang dialirkan pada gate. Kalau ada kesempata akan saya jelaskan lebih lanjut tentang sambungan SCR 3 kaki ini beserta penjelasannya.

Elektronika


Diode

gambar dioda
Komponen kecil ini sering kita jumpai dalam rangkaian elektronika. Berbagai fungsi elektronika memanfaatkan komponen ini. Dioda termasuk komponen aktif terbuat dari bahan semikonduktor yang bersifat mengalirkan arus satu arah saja. Struktur dioda adalah sambungan semikonduktor P (Positif) dan N (Negatif) pada masing-masing sisinya. lanjut>>>

Power Supply 12 Volt - Praktek Basic


12 v power supply dengan dioda zener

Sirkuit ini di atas menggunakan dioda zener 13 volt, D2 yang memberikan tegangan regulasi. Dengan perkiraan 0,7 Volts transistor akan cut off pada b-e, meninggalkan arus yang lebih tinggi 12,3 Volt output. Rangkaian ini dapat pasokan beban hingga 500 rangkaian mA. Sehingga outputan power supply menggunakkan pembatas tegangan menggunakkan dioda zener dan transistor sebagai pengaman.

tv


Polytron MX 52P66L standby

Tak polytron minimax MX 52P65L c 507 udah di ganti tapi tetap gak mau start?

  1. coba cek teg di out Trofo Driver Horisontal ( basis TR hrsntl) saat TV di on kan jika ada 2 - 5 Vac maka Tv Fly siap untuk bekerja jika tidak , maka anda harus cek kembali IC Chroma apakah VCC nya
    normal dan Driver TR horisontal apakah sudah mendapat teg catu 50 V dan sudah bekerja atau belum.
    mungkin juga IC croma belum bekerja karena tidak mandapat perintah dari IC program karena IC memorynya Error,

  2. ganti elko V=50V untuk catu trafo driver Horisontal dg 100uF/100V
  3. Ganti elco 1000u 25v pada b+12v output regulator  

  4. Kalau tegangan dan solderannya tidak ada yang retak ,nyalakan tv biarin dalam posisi standby coba anda tekan MENU di remot asli sampai tv star atau maunyala...tekan kode1013

    selamat berkarya .......

 

Design by Admintkjyp